I.Riwayat
Hidup Lao-tse
A.Sejarah Hidup
Lao-tse
Pakar sejarah Huston Smit menjelaskan, bahwa Taoisme yang ada di China
termasuk agama terbesar kedua dari Agama Buddha, berasal dari seorang pemikir
yang bernama Lo-tse.[1]
Beliau Lahir di negeri China pada tahun 640 S.M. Tidak diketahui di desa dan
kabupaten mana di China dia lahir. Bahkan para sarjana juga tidak menjelaskan
kapan dia meninggal dunia dan dimana dia dikuburkan. Dikatakan bahwa dia juga
mempunyai orang tua, tapi juga tidak dapat diketahu siapa nama kedua orang
tuanya.
Dikatakan juga bahwa dia hidup tiga abad kemudian dari tahun tersebut(640
SM), sedangkan sarjana lain meragukan tokoh yang unik ini, apakah dia benr-benar
ada atau hanya dongeng saja yang berkembang dalam masyarakat China. Kata para
sarjana yang meragukan keberadaan beliau, bahwa jika benar Lao-tse itu ada dan pernah hidup di dunia,
maka sama sekali tidak pernah tahu tentang siapa nama yang sebenarnya. Lao-tse,
yang diterjemahkan sebagai ‘putra tua”,’sahabat tua”,atau ‘sang guru tua”, atau
sering juga kita terjemahkan sebagai “guru”, merupakan gelar kecintaan dan
penghormatan kepada seseorang dan bukan namanya. Demikian menurut para ssarjana
yang meragukan keberadaan Lao-tse tersebut, dan diikuti oleh sebagian orang
China yang tidak mempercayainya.
Dapat dikatakan bahwa Lao-tse memang benar-benar ada dan hidup pada tahun
640 SM. Tapi karena tidak banyak orang yang berjumpa dengannya, dan kurangnya bukti-bukti
sejarah yang menejlaskan tentangnya, makabanyak sarjana yang meragukan
keberadaanya. Berdasarkan kitab Tao-te-ching sudah dapat menjelaskan keberadaan
Lo-tse didunia. Tidak mungkin ada sebuah kitab yang cukup bagus yang
menjelaskan tentang kehidupan dan hal-hal yang berhubungan dengan ketuhanan,
jika tidak berasal dari sumber yang jelas dan penulis yang bijaksana.
Diberitakan dari beberapa legenda yang berkembang didaerah sekitar
Lao-Tse bahwasannya dia dilahirkan tanpa dosa,meskipun banyak yang tidak tahu
betul tentang kelahirannya. Dia dilahirkan tanpa dosa sama sekali oleh sebuah
meteor dan dikandung oleh ibunya selama delapan puluh dua tahun. Oleh sebab
itu,ia lahir sebagai orang yang sudah tua dengan rambut dikepalanya yan sudah
memutih. Dia lahir sebagai orang yang bijaksana dan penuh dengan wibawa. berita
lain juga memberikan penjelasan yang berbeda,bukan menyoroti masalah
kelahirannya tapi pekerjaannya. Berdasarkan berita ini,dia diceritakan memiliki
pekerjaan sebagai pemelihara arsip di negaranya, yaitu disebelah barat Barat di
China. Berkatnya, semua arsip-arsip Negara terjaga dengan rapi dan tersimpan ditempat ditempat-tempat yang
aman, karena dia tergolong orang yang tekun dalam mengurus persoalan kearsipan.
Sudah dapat kita bayangkan bahwa pekerjaan seorang penjaga arsip tersebut
tidaklah banyak mendatangkan uang, sehingga dalam hayatnya dia hidup dengan
cara sederhana.[2]
Menurut Huston Smith, bahwa gambaran mengenai keseluruhn pribadi Lao-tse
didasarkan pada buku kecil(tao-te-ching) yang diyakini ditulisannya sendiri
tanpa bantuan orang lain. Ada juga sebagian orang menganggap bahwa buku kecil
tersebut adalah bukan ditulis oleh Lao-tse tapi orang yang hidup setelah
beliau. Buku tersebut memberitakan bahwasannya Lao-tse adala petapa yang hidup dalam kesepian dan senang menyendiri,
tetapi dia adalah sosok yang humoris atau orang yang senang bergaul dan
menyenangkan semua orang, sehingga disimpulkan dia memiliki dua kepribadiaan
yang berbeda. Sehubungan dengan dia senang bertapa atau menyendiri, para ahli
agama dan filsafat berpendapat bahwa tokoh Lao-tse ini memiliki ajaran-ajaran
yang mistisem atau tasawuf dalam ajaran islam yang dipraktekkan oleh banyak
fiosouf muslim dinegara-negara Timur Tengah dimasa lampau.
Di akhir riwayatnya, Lao-tse diberitakan menaiki seekor kerbau atau ada
berita lain yang meng kabarkan Lao-tse menaiki seekor kud) dan pergi kea rah
Barat, yang sekarang ini daerah tersebut dikenal sebagai Tibet. Di Lembah
Hankao, Lao-tse bertemu dengan penjaga pintu gerbang yang mengetahui potensi
ilmu yang luar biasa yang ada pada diri Lao-tse. Padahal pada saat itu Lao-tse
ingin meninggalkan negeri tersebut. Akan tetapi,penjaga pintu gerbang tersebut
mengizinkan Lao-tse pergi apabila enuliskan semua yang ada dipikirannya selama
tiga hari ditempat asalnya baru dia diperbolehkan pergi oleh penjaga pintu
gerbang. Setelah menuliskan semua pikirannya selama tiga hari,dia kembali
menemui penjaga pintu gerbang perbatasan utntu menyerahkan karyanya atau buku
yang kecil yang memuat 5000 huruf China yang dikenal sebagai to-te ching atau
dapat juga diartikan sebagai”jalan dan kekuatannya”. Buku kecil ini dapat
dibaca dalam waktu singkat dan meliputi keseluruhan ajaran Tao. Ajaran ini
sampai sekarang masih tetap menjadi acuan para pengikut Tao diseluruh dunia.
Ahli sejarah China,Ssuma Ch’ien(145-860) menyatakan bahwa identitas dan
sejarah pribadi Lao-tse masih misterius, seperti Tao itu sendiri.
II. Gagasan
Lao-tze
Tokoh Lao-tze mempunyai ide-ide atau gagasan yang terdapat dalam Tao te
Ching, yang mencakup definisi, khususnya ungkapan-ungkapan kata-kata yang
terdapat dalam yijing atau yaking(kitab perubahan), yang menjelaskan teori
tentang yin dan yang,yang menyebabkan terjadinya sesuatu didunia ini dan juga
dapat menghancurkan satu dengan lainnya.
“Tao melahirkan satu dan satu melahirkan dua”.
Yang dimaksud
dengan kata”dua”dia tas adalah yang dan yin, yang mengatur dunia, baik dunia
nyata maupun tidak nyata. Yang dan Ying adalah dua aspek yang saling berlawanan
dan keduanya sama-sama mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia.
Yang bersifat terang, aktif
,laki-laki,panas,kering, dan positing, sedangkan yin bersifat
gelap,pasif,perempuan,teduh,basah, dan negatif. Mereka saling melengkapi, namun
hubungan mereka adalah berjenjang. Yang selalu dianggap paling besar dari pada
Yin, yaitu seperti model dimana laki-laki selalu mendominasi dalam masyarakat.
Meskipun Yang
dan Yin merupakan dua aspek yang selalu berlawanan namun jika mereka bersatu
mereka menjadi harmonis. Yang dan Yin saling membutuhkan atau bergantung antara
satu dengan lainnya, misalnya tanpa “dingin”,maka tidak ada konsep “panas”. Yin
berada dalam Yang dan Yang berada dalam Yin.[3]
Sebuah model alternatif,model ini selalu dikombinasikan dengan Yang dan
Yin,Yang didasarkan pada wu xing,suatu pengertian dengan berbagai cara dengan
yang diterjemahkan sebagai lima elemen atau lima bagian, lima agen, lima fase
atau tahap, atau lima kualitas operasional. Kayu,api,tanah,logam, dan air: wu
xing berhubungan dengan lima pengertian, lima organ dalam, lima suara,lima
warna,lima kebaikan,lima hubungan.
-
Mereka(Yang dan Yin) mengontrol
petunjuk dalam(timur,barat,utara,selatan, dan tengah).
-
Mereka(Yang dan Yin) melahirkan
yang lainnya atau yang ada dialam ini:Kayu menghiduokan api,api menghidupkan bumi,bumi
menghidupkan logam, dan logam menghidupkan air.
-
Mereka juga mengontrol semua yang
ada dibumi:air mengontrol api,api mengontrol logam,logam mengontrol bumi,bumi
mengontrol air.[4]
Termasuk juga gagasan mengenai Chi,energy kehidupan yag dapat menyebabkan
semua makhluk hidup dapat bergerak atau hidup. Pengaruh tradisi yang lain
adalah dapat dilihat dalam Saman yang dapat memerintah roh-roh untuk melakukan
sesuatu yang dikehendakinya, termasuk juga memerintahkan roh-roh untuk
melakukan perjalanan,melakukan praktek-praktek kesufian atau mistisme yan g
mendalam dan melakukan perenungan atau kontemplasi sebagaimana juga dilakukan
oleh agama-agama lain, seperti agama budha.
II. Kitab-Kitab
Suci Agama Tao
Ketika agama-agama didunia mudah untuk dipahami oleh pengikutnya dengan
melalui kitab-kitab suci yang dianggap benar pada agama tersebut. Seperti agama
Tao juga memiliki kitab-kitab yang dipandang suci dan dijadikan oleh
penganutnya sebagai acuan dalam berbuat dan bertingkah laku. Kitab-kitab atau
buku-buku yang berhubungan dengan agama Tao mencakup koleksi-koleksi dari
karya-karya yang sangat luar biasa yang jumlahnya tidak terbilang banyaknya.
Buku-buku tersebut meliputi karya-karya yang berhubungan wahyu atau kitab-kitab
yang dianggap wahyu oleh para pengikut agama Tao, Kitab-kitab silsilah mengenai
keturunan Raja-raja dan orang-orang penting, dan kitab tentang simbol-simbol
yang terdapat dalam diagram-diagram suci. Buku-buku yang berkenaan dengan
peraturan agama Tao jumlahnya tidak kurang dari 1445 edisi,dan terdiri dari
1120 volume. Kitab-kitab dan buku-buku yang berhubungan dengan agama Tao
semakin banyak dikenal masyarakat setelah dicetak kembali pada tahun 1925.[5]
Disamping buku-buku yang berhubungan dengan agama Tao, ada juga hal-hal
penting yang tidak berbentuk kitab-kitab atau buku yang terkait dengan agama
dan peraturan-peraturan agama Tao, ini termasuk dokumen-dokumen penting yang
berhubungan dengan agama. Selain dokumen-dokumen, karya lain mengenai agama Tao
para ahli juga menjumpai tulisan-tulisan yang berkaitan dengan agama yang
terpahat-pahat dibatu-batu dan ditembaga-tembaga kuno. Batu-batu dan
tembaga-tembaga yang menyimpan dokumen-dokumen penting tersebut dapat dijumpai
digua-gua,gunung-gunung, dan tempat ibadah orang China..
Bermula dari sebuah kisah yang menerangkan bahwasannya Lao-tze membeli
sebuah kereta kecil yang ditarik oleh seekor sapi hitam dan dengan keretanya
itu, ia menuju ke daerah Chu, akan tetapi ketika melintas diperbatasan, seorang
penjaga mengenalnya yaitu Penjaga perbatasan yang bernama Yin Shi
menegurnya,"Tuan selalu menyukai hidup sebagai orang pertapa, akan tetapi
Tuan tak pernah menulis ajaran-ajaran Tuan. Sekarang Tuan ingin meninggalkan
daerah ini,pelajaran Tuan akan dilupakan orang,maka dari itu saya tak akan
mengijinkan Tuan menyebrang sampai Tuan selesai menulis pokok-pokok ajaran
Tuan"
Akhirnya
untuk memenuhi permintaan itu, Lao-tze tertahan diperbatasan tersebut untuk
menulis ajarannya dalam 5000 kata-kata yang terbagi 81 syair pendek, yang
kemudian syair-syair tersebut disebut dengan Tao te Ching. Lao tze kemudian
menyerahkan tulisannya kepada Yin Hsi dengan mengatakan bahwa:"Inilah yang
harus saya ajarkan, sekarang izinkanlah saya meninggalkan tempat ini.[6]
Setelah Yin Hsi membacanya, ia meletakkan tulisan tersebut diatas meja
rumah penjagaan perbatasan tersebut dan kemudian ia kembali kepada Lao tze dan
mohon diperbolehkan mengikuti sebagai pengawal dan sekaligus menjadi muridnya
yang pertama. Setelah kejadian ini, baik Lao-tze maupun Yin Hsi tidak
muncul-muncul lagi, seolah mereka tidak pernah hidup, akan tetapi
bukunya"Tao te Ching"tetap dipelajari.
Kitab Tao te Ching tersebut merupakan pemikiran dari Lao-tze yang
dijadikan buku pedoman moral dan etika bagi banyak orang. Sebagian orang atau
para ahli ada yang menganggap bahwa ada kemungkinan Lao-tze merupakan tokoh
mitologi yang tidak pernah dijumpai oleh kebanyakan orang didunia ini, karena
kisah-kisah seputar dia sangat unik yang tidak pernah dijumpai oleh kebanyakan
orang didunia ini. Kemungkinan-kemungkinan seperti ini juga sulit untuk dibuktikan, karena kesulitan
untuk menemukan data untuk membuktikan hal tersebut.
Berdasarkan ajaran Tao te Ching bahwa kehidupan yang abadi ditemukan
dalam kehampaan. Dari kehampaan bersemi kegunaan. Ruang kososng didalam gelisalah
yang membuat gelas itu menjadi bermanfaat untuk orang banyak, karena tanpa ada
ruang kosong didalamnya, maka gelas tersebut tidak akan dapat diiisi dengan
air, dan akhirnya tidak akan bermakna bagi semua orang. Kitab suci tao te Ching
adalah kesusasteraan yang paling tinggi, baik dalam segi gaya maupun dalam segi kaligrafi.
Sealin kitab Tao te Ching, kita juga dapat mengenal kitab lain dalam
agama Tao, yaitu Chuang_Tzu atau Zhuangzi merupakan kumpulan tiga puluh tiga
bab esai yang terbagi menjadi tiga bagian: Bab dalam(nei-p"ien). Bab
luar(wui-p"ien0. dan bab lain(tsa-p"ien), sebagaimana banyak naskah
kuno yang lain. Chuang-Tzu yang kita miliki sekarang ini kurang lengkap. Kitab
Chuang-Tzu yang ada sekarang ini ada kemungkinan disatukan pada awal abad ke-4.
Pada masa dinasti T'ang,status Chuang_Tzu terangkatnketika kitab ini menjdai
satu dari tiga kitab klasik agama Tao, bersama dengan Tao-te Ching dan
Lieh-tzu.[7]
Chuang –tzu atau Zhuangzi, dianggap oleh para ahli sebagai kedua karya
terbesar dari filsafat Taoisme.Kitab ini diberi nama oleh pengarangnya pada
abad ke-4SM, Zhuangzi(guru Zhuang), dan nama lain dari Zhuangzi adalah Zhuan
ho. Kitab ini lebih banyak diperuntukkan untuk rakyat jelata sebagai pedoman
hidup mereka, daripada para penguasa. Zhuangzi yang juga dikenal sebagai nama
penulisnya, dikenal sebagai tokoh yang senang mewujudkan Tao yang tidak
terbatas dalam dirinya, guna untuk mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan dalam
hidup ini. Dia melihat realitas alam dan menggambarkan alam sebagai sesuatu
yang tidak terbatas atau kekal yang ada di ala mini dengan cara yang
berbeda-beda. Dia juga melihat bahwa perubahan-perubahan ang terjadi dalam
hidup ini dan juga dalam kematian sebagai perpaduan dengan Tao atau tidak
terlepas dari unsur Tao. Kitab Zhuangzi juga bicara tentang keabadian dan
kekekalan hidup kesempurnaan individu atau orang –orang yang hidup di atas
gunung-gunung, mencari makanan disekielilingnya, menghirup embun pagi, udara
segar, dan engalaman diatas gunung yang sangat menyenangkan adalah suatu
tindakan yang tidak dapat dilupakan dan membentuk kepribadian mereka. Semua
ide-ide yang terkandung dalam kitab ini menjadi sangat penting bagi tradisi
keagamaan Taoisme diseluruh dunia.[8]
Pemikiran Zhuangzi yang tertuang
didalam kitabnya(yang juga disebut kitab Zhuangzi atau Chuang-zhu) ditulis
dalam tujuuh bab, sedangkan pemikiran yang lain ditulis sebanyaka dua puluh
enam bab yang barangkali merupakan karya bagi para murid-muridnya yang sangat
cerdas dan bijaksana.
Selain Tao te Ching, Zhuang zi, ada lagi dua karya kefilsafatan Taoisme
yang besar lainnya yang ditulis pada abad ke-2SM. Kedua Karya kefilsafat
Taoisme tersebut adalah Huainanzhi(guru huainan) dan lei zhi(kira-kira ditulis
pada abad ke-3 SM sampai pada abad
ke-4M). Kitab Huananzhi menjelaskan bagaimana waktu, alam, dan tindakan manusia
satu dengan lainnya dapat saling berhubungan,ketergantungan, sehingga sulit
untuk dipisahkan diantara mereka. Kitab Lie ezi menjelaskan mengenai Tao dan perubahan-perubahannya
sepanjang sejarah, serta menjelaskan tentang penciptaan alam ini.
Kitab Liezi atau Lieh-tzu, juga dianggap sebagai kumpulan cerita dan
hiburan-hiburan dalam filsafat. Kitab ni juga berisikan bahan-bahan yang
ditulis selama 600 tahun(berkisar antara 300 SM sampai dengan 300M). Dalam
karya aslinya, kitab ini terdiri dari 20 bagian. Dari ke-20 bagian ini kemudian
dipadatkan lagimenjadi 8 bagian seperti yagng dapat dijumpai saat ini.
Ajaran-ajaran yang tertuang dalam kitab ini dianggap hanya untuk memahami agama
Tao pada masa negeri-negeri yang berperang dan kebudayaan-kebudayaaan yang
berkembang pada awal kekuasaan dinasti Han.[9]
Selain kitab Tao te Ching,Zhuangzi dan Leizi, ada buku yang tak kalah
amat pentingnya juga yaitu Bao Puzi guru yang berpenampilan sedrehana) oleh Ge
Hong, yang ditulis pada tahun 230M. Ge Hong adalah anggota keluarga dari kaum
ningrat yang berasal dari bagian Selatan China. Karya ini difokuskan untuk
menjelaskan tentang waktu-waktu dan tempat-tempat untuk melakukan ibadah atau
meditasi. Dalam buku tersebut ada pengaruh jug dalam ilmu Fangsi atau laki-laki
dengan makanan', dan tradisi Shaman yang cukup berkembang di China bagian
Selatan. Kitab Bao Puzi dibagi dalam dua bagian atau bab, yaitu bab pertama
adalah bab"bagian dalam' yaitu bab yang dikhususkan untuk kalangan
tokoh-tokoh Tao tertentu saja, dan kedua adalah bab"bagian luar",
yaitu bab-bab yang menjelaskan tentang etika konfisius. Bbab-bab bagian dalam
berkaitan dengan methode-methode dan tekhnik-tekhnik untuk mencapai keabadian,
atau kehidupan yang kekal, termasuk juga penciptaan obat untuk memperoleh
keabadiaan yang berasal dari zat-zat mineral. Sedangkan bab-bab dibagian luar
berkaitan dengan adat-istiadat masyarakat dan tingkah laku manusia didunia
ini,khususnya adapt orang China. Di dalam kitab tersebut juga dijelaskan
mengenai moral,kebijaksanaan, dan keabadian hidup.
Pada Abad ke-15,kitab peratutan agama Tao dikelompokkan menjadi tiga
bagian. Hal ini dilakukan dikarenakan untuk mempromosikan kitab-kitab Budhisme,
yang tumbuh dengan cepat dan popular pada saat itu. Tiga bagian dari
kitab-kitab ini mewakili tiga kelompok tradisi agama Tao yang berkembang pada
saat itu, yaitu: Shangqiang, Lingbao dan Sanhuang(tiga raja yang berkuasa).
Bagian-bagian lain dari kitab tersebut, tidak ada hubungan dengan karya-karya
kelompok-kelompok sebelumnya. Tergolong dalam kelompok-kelompok ini adalah
Celestial Master 9guru-guru Surga), yang kemudian hari semakin berkembang
didaratan China.[10]
Keagamaan Taoisme dipandang mencakup unsure-unsur
ketuhanan,penciptaan,kematian dan persoalan etika. Ada juga persoalan yang
berkaitan dengan emanasi yang dijelaskan dengan panjang lebar, seperti
contohnya bahwa manusia hidup karena ada nafas(yuangi yang ada pada gerakan
pertama Tao. Yang pada akhirnya KELOMPOK KEAGAMAAN Tao berawal dengan guru-guru
surga Celestial amster ang dipandang sebagai perwujudan Tao diatas muka bumi
ini. Seorang penerima wahyu yang cukup terkenal adalah Yang xi, yang dimasukki
oleh sejumlah roh-roh para tokoh-tokoh
agama Tao yang
terjadi antara tahun 364 dan 370M. Yang xi membuat kitab suci dianggap datang
dari langit yang paling tinggi Shanging, dan kitab-kitab ini menjdai pedoman
bagi kelompok Shanging. Karya-karya Yang xi yang sangat bagus, yang tersebar ke
seluruh masyarakat, bukan saja bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga dapat
menungkatkan wibawanya dimata masyarakat.
Kitab-kitab yang lain, seperti kitab klasik tentang perdamaian
besar(taiping ling) dari kelompok serban kuning(yellow turban0 memasukkan
ajaran-ajaran Tao ke dalamnya, dan mengharapkan keselamatan dari Tuhan Lao atau
Laozi, atau seorang yang hadir ditengah-tengah masyarakat, dapat menjadi
pelayan dimasa perdamaian, mendatangkan kemakmuran dan umur panjang.
Dalam agama Tao, alam yang luas ini dipandang sebagai makrokosmos,
sedangkan badan manusia dipandang sbagai mikrokosmos atau bagian dari alam yang
sangat besar. Keduanya saling berhubungan dan saling pengaruh mempengaruhi.
Jadi, kitab-kitab atau buku-buku topografi juga menjelaskan mengenai peta
langit,bumi, dan gua yang terdapat dibawah tanah. Termasuk hal yang penting
lainnya, yang tidak hanya untuk garis lintang bumi,perjalanan, meliat alam,
tapi juga untuk memetakan alam dari badan kita. Sebab tubuh manusia itu sendiri
adalah bagian dari alam yang cukup besar.[11]
[1] M.
Ikhsan Tanggok,Mengenal Lebih Dekat Agama Tao. Jakarta:Lembaga
Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press.2006,cet 1, h. 69
[3] M.Ikhsan
Tanggok,Mengenal Lebih Dekat Agama Tao. Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta
dengan UIN Jakarta Press 2006,hal.75-76
[4] Ibid
hal92
[5] M.Ikhsan
Tanggok,Mengenal Lebih Dekat Agama Tao. Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta
dengan UIN Jakarta Press 2006,hal.75-76
[6]
Prof.HM.Arifin.M.ed, Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar.Jakarta:Golden
Trayon Press 1986,hal. 38
[7]M.Ikhsan
Tanggok,Mengenal Lebih Dekat Agama Tao. Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta
dengan UIN Jakarta Press 2006,hal 81-82
[8] M.Ikhsan
Tanggok,Mengenal Lebih Dekat Agama Tao. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta
dengan UIN Jakarta Press 2006,hal 83
[9] Ibid hal
84
[10]
M.Ikhsan Tanggok,Mengenal Lebih Dekat Agama Tao. Jakarta: Lembaga Penelitian
UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press 2006,hal86
[11] Ibid
hal88
Tidak ada komentar:
Posting Komentar